Roadshow Kebudayaan Kecamatan Wotu Semarak dengan Kehadiran Anggota DPRD Wahidin Wahid

JURNAL LUTIM – Roadshow Kebudayaan yang diadakan di Kecamatan Wotu, Luwu Timur, mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat. Acara ini semakin semarak dengan hadirnya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur, Wahidin Wahid, yang memberikan dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal.

Wahidin Wahid menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut. “Saya sangat mengapresiasi inisiatif untuk mengadakan acara seperti ini. Roadshow Kebudayaan bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya kita dan memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat,” ujarnya pada Selasa (4/6/2024).

Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk tarian tradisional dan musik daerah. Para penampil berasal dari berbagai desa di Kecamatan Wotu, memperlihatkan keberagaman dan kekayaan budaya daerah tersebut.

Wahidin Wahid juga mengungkapkan harapannya agar acara seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin. “Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus berkembang. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa menjadikan budaya sebagai pilar penting dalam pembangunan daerah,” jelas politisi dari Partai Golkar ini.

Dengan partisipasi aktif dari para pemimpin daerah seperti Wahidin Wahid, pelestarian budaya lokal diharapkan dapat terus diperkuat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya mereka.

Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di tengah masyarakat Kecamatan Wotu. Roadshow Kebudayaan ini diharapkan menjadi cikal bakal kegiatan serupa di masa mendatang, mengukuhkan komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal.

Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan dukungan dari para pemimpin daerah, Roadshow Kebudayaan di Kecamatan Wotu berhasil menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkokoh identitas budaya lokal.

Komentar