JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Seyogyanya pasar sebagai tempat pertukaran uang, proses adanya jual beli. Begitupun yang ada di Pasar Selaras.
Namun ada hal yang menarik, Berbeda dengan pasar yang sering kita jumpai, karena di pasar selaras barang yang dijual tak ada yang menggunakan plastik, melainkan menggunakan hasil alam dan menerapkan Konsep 5R (Refuse,Reduce,Reuse, Recycle,Rot).
Uang yang digunakan belanja ke pedagang bukanlah mata uang Rupiah melainkan uang yang telah ditukar dengan kayu yang memiliki nominal harga, sehingga kayu itulah yang akan digunakan untuk belanja.
Seperti itulah metode belanja di Pasar Selaras, Pasar yang digagas sejumlah anak muda dari komunitas selaras batara guru yang dimotori seorang founder Novika Firdaus yang biasa disapa noni, dengan tujuan mengkampanyekan lingkungan tanpa plastik.
Menariknya, Setelah digelar selama dua hari di Desa Bone Pute, Kecamatan Burau, Luwu Timur, mulai tanggal 16-17 Juli 2022 perputaran uang di pasar ini cukup terbilang tinggi hingga mencapai 42 juta 280 ribu rupiah.
Capaian itupun berbanding lurus dengan ketersediaan barang yang diperjualbelikan di pasar selaras yang terdiri dari Kuliner Tradisional, Permainan Tradisional, Pojok Baca, Pojok Mantan (Barang Bekas), Kerajinan Tangan, Hasil Bumi, Panggung SELARAS dan Lomba Mewarnai. Semua lapak jualan di isi Kelompok PKK, Karang Taruna dan Warga Desa Bone Pute.
Ketertarikan Pasar Selaras ini mengundang warga bahkan anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur untuk datang berbelanja, terpantau dilokasi Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, H. Muh Siddiq. BM bersama Ketua Komisi I, Hj.Harisa Suharjo, Sarkawi Ahmad dan Kejari Luwu Timur, Muh Zubair berkunjung ke pasar selaras tersebut. Bahkan banyak warga yang terlihat berswa foto di lokasi Pasar Selaras agar tak ketinggalan momen untuk di abadikan.
(Js)
Komentar