LUWU TIMUR, JURNALSULSEL.COM — Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Malili kabupaten Luwu timur menuai sorotan disebabkan sering terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi.
Pasalnya SPBU Malili diduga melakukan pengisian BBM bersubsidi tidak tepat sasaran sehingga merespon Ketua komisi II DPRD Luwu Timur angkat bicara.
Ketua Komisi II DPRD Luwu Timur, Abdul Munir Razak menegaskan, pihaknya segera mengundang sejumlah pihak untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) diantaranya pihak SPBU Malili, PT Vale dan PT CLM.
“RDP itu nantinya akan membahas kelangkaan BBM yang kerap kali terjadi di SPBU Malili. Diduga ada bisnis BBM illegal antara pihak SPBU Malili dan perusaan tambang yang ada di Kabupaten Luwu Timur,” terangnya Senin 14 Juni 2021
Abdul Munir Razak, mengungkapkan jika pihaknya mendapat informasi terkait dengan adanya pelanggaran yang di lakukan oleh pihak SPBU Malili
“Saya sudah dapat info ada salah satu SPBU setiap hari dapat setoran 20 juta pembelian BBM untuk kebutuhan oprasional disalah satu tambang di Luwu Timur ini saya sudah dapat infonya nanti di RDP kita buka benar atau tidak ini,” ungkapnya
Selain itu kata Munir, ada juga SPBU yang diduga bermain dengan pelangsir BBM, Para pelangsir ini tidak lain mereka yang membeli BBM menggunakan Jerigen dapat harga normalnya di SPBU untuk Solar Rp5,150 dijual ke pelangsir seharga Rp5,350 per liter.
“Demikian juga dengan info yang saya dapat, premium harga normal Rp6,450 dijual ke pelangsir Rp6,650, Pertalite juga begitu naik Rp200 per liternya,” imbuhnya.
Hal itu dikatakan Munir juga akan di bahas nanti saat RDP berlangsung.
”Ini juga akan kita bahas dalam RDP nanti Jika terbukti ini pelanggaran dan bisa di proses secara hukum,” pungkas Munir.
Selain itu Ketua Komisi II DPRD Luwu Timur itu juga akan meminta penjelasan dari PT Vale terkait kabar PT. Vale yang melakukan penjualan BBM
“PT CLM informasinya perusahaan tersebut beli BBMnya dari Kontraktor, ini yang mau ditelusuri Kontraktornya beli BBM dari mana, jangan sampai beli di SPBU, jika itu terjadi wajar saja BBM cepat habis di SPBU yang ada di Luwu Timur,” katanya.
Agenda RDP ini juga bakal menghadirkan pihak Depot Pertamina Palopo Karang-karangan, termasuk Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Luwu Timur dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk membahas berapa kuota BBM setiap SPBU di Luwu Timur.
(*)
Komentar