JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Lembaga Konservasi Pengembangan dan Riset (LKPR) menurunkan empat orang diver bersama TNI-AL Munte dan Lampia dalam melakukan monitoring terumbu karang hasil transplantasi Mori Dive Club (MDC) di desa lampia, kecamatan malili, pada Jum’at (6/8/21).
Pasalnya kegiatan monitoring ini bertujuan untuk mengevaluasi laju pertumbuhan karang dari tindak lanjut hasil transplantasi terumbu karang yang dilakukan Mori dive club (MDC) sebelumnya.
Kegiatan monitoring ini sebenarnya berawal dari hasil diskusi beberapa penyelam yang di inisiasi oleh Madras A. Yang merupakan pendiri Mori Dive Club (MDC) dan Serma Yosep selaku komandan pos TNI-AL Lampia
“Sebenarnya spontan, awalnya ini dari diskusi santai, terus muncul ide untuk melakukan evaluasi terumbu karang” ungkap Zulkifli saat ditemui awak media.
Zulkifli menjelaskan lebih lanjut dari hasil diskusi itulah sehingga melakukan penyelaman.

“Setelah diskusi itu kami mengatur waktu mengenai monitoring terumbu karang yang telah ditransplantasi”, imbuhnya.
Dirinyapun menjelaskan bahwa ia menyelam dengan kedalam 17 meter untuk memonitoring laju pertumbuhan terumbu karang.
“Kami menyelam dengan kedalaman 17 meter tepatnya di rumah apung Nanggala Parasulu”. Ucapnya
Iapun sedikit menjelaskan tentang jenis terumbu karang yang ia monitoring.
“Terumbu karang yang kami monitoring merupakan jenis Acropora” tambahnya.
“Tempat ini memang sangat layak untuk dilakukan transplantasi karang rencananya akan ada transplantasi besar-besaran yang di laksanakan kelompok penyelam se-luwu raya”, tutupnya.
Diketahui Kegiatan monitoring terumbu karang melibatkan TNI-AL yaitu sersan marinir Bahri Bakaruddin dan juga melibatkan diver LKPR yaitu Zulkifli Baso Amir, Rahmat Suaib, dan Samsir Waris.
(**)
Komentar