JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Petani sawah layangkan protes terhadap proyek pembangunan irigasi di Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.
Pasalnya proyek pembangunan irigasi dinilai menghalangi pengairan sawah petani lantaran permukaan sawah mereka lebih tinggi dibanding dengan permukaan irigasi, akibatnya petani akan kesulitan mengambil air dari irigasi untuk kebutuhan sawah.
Tintin Sumarni, ST PPK Dinas PUPR Kabupaten Luwu Timur, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, jika elevasi jalan yang akan diikuti oleh irigasi maka top bangunan akan bergelombang, sehingga top pasangan sebagian mengikuti level sawah dan mengikuti level bawah sawah.
Sementara Amrullah selaku kadis pertanian Luwu timur saat Dihubungi awak media melalui pesan WA pada senin, (9/8/21) mengatakan tidak ada pekerjaan dinas pertanian milyaran paling banter 200 jt.
Lanjut, Awak media sempat menanyakan terkait pembangunan proyek menyebabkan sulitnya petani mengambil air dari irigasi untuk kebutuhan sawah ?
Namun kadis pertanian memilih diam tanpa membalas pesan WA, padahal persoalan yang terjadi berdampak pada pertanian.
Lain halnya dengan Kepala desa Timampu dikutip dari batarapos.com Kepala Desa Timampu usai menerima laporan dari petani langsung mengunjungi titik proyek yang dimaksud dan bertemu dengan pihak pengelola proyek, Senin (9/8/21).
“Petani yang sawahnya dekat dari irigasi itu semua protes, terutama yang sangat terdampak, karena permukaan sawah mereka lebih tinggi dari pada permukaan irigasi, kita berupaya pembangunan yang masuk itu bisa bermanfaat dan digunakan dengan baik oleh masyarakat” Kata Kepala Desa Timampu.
Samsul Rusdang mengungkapkan bahwa, irigasi tersebut satu-satunya yang digunakan oleh petani mengambil air untuk sawah, sehingga kondisi irigasi tersebut akan sulit mengairi sawah petani.
“Selama ini, hanya itu satunya-satunya irigasi yang digunakan petani, kalau air tidak bisa masuk ke sawah mereka percuma juga dibangunkan irigasi,” ungkapnya.
Diketahui proyek rehabilitasi jaringan irigasi DI Bakara (DAK) dengan pagu Anggaran senilai Rp. 10.104.903.050 (sepuluh milyar seratus empat juta sembilan ratus tiga ribu lima puluh rupiah) dikelola oleh PT. Hijrah Bangun Nusantara.
(*/Int)






Komentar