Pengurus Daerah PORDI Luwu Timur Gelar Rakor Bersama Pengcam, Ini yang Dibahas

Metro402 views

JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Pasca pelantikan pada tanggal 20 Maret 2022 di Aula sasana praja, Pengurus daerah (pengda) Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) kabupaten Luwu timur menggelar rapat koordinasi bersama pengurus kecamatan (pengcam) Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) kabupaten Luwu timur terkait dengan agenda program yang kedepannya akan dilaksanakan, di desa atue, Malili, Kamis (24/3/22).

Ketua PORDI Kabupaten Luwu Timur, Sutesman mengapresiasi antusias pengurus kecamatan Pordi dalam menghadiri rapat kordinasi.

“Terimakasih atas kehadiran teman-teman pengurus kecamatan dalam rapat kordinasi yang dilaksanakan hari ini, antusiasme teman-teman pengurus menjadi spirit kita semua dalam berorganisasi”, Kata ketua Sutesman.

“Selain itu, Tujuan di adakannya rapat ini tak terlepas silaturahmi pasca kita dilantik dan ada beberapa hal yang menjadi pembahasan utama dalam agenda rapat ini”, jelasnya.

Pertama terkait rencana agenda Liga PORDI 1 yang dimulai dari tingkat kecamatan”, ucapnya.

Teman-teman pengurus kecamatan yang telah dilantik agar segera membuat liga PORDI di tingkat desa hingga kecamatan, keberadaan organisasi ini perlu di perkenalkan sama masyarakat di wilayahnya”, perintahnya.

“Selain dari memperkenalkan PORDI kepada masyarakat juga untuk memenuhi salah satu persyaratan program dalam memenuhi syarat terdaftar di KONI”, tambahnya.

Hal ini, Karena PORDI kabupaten Luwu timur merupakan organisasi baru sehingga belum terdaftar di KONI.

Selain dari itu kegiatan Liga ditingkat desa yang diadakan pengcam bermaksud menepis persepsi sebagian masyarakat yang menganggap bahwa domino identik dengan perjudian.

“PORDI hadir ditengah masyarakat ingin menjelaskan bahwa persepsi domino adalah judi jelas persepsi yang salah, karena domino merupakan olahraga yang mengasa kemampuan berfikir sepertihalnya olahraga lain yang mengutamakan analisa dan pemikiran”, tegas Sutesman.

“Kendati Kegiatan liga itu bukan hanya sebagai perkenalan organisasi melainkan untuk melahirkan atlet-atlet di tingkat desa yang kemudian mewakili desanya untuk bertanding di tingkat kabupaten”, ucap ketua.

“Harapannya kita di kabupaten bisa melahirkan atlet-atlet domino yang mewakili kabupaten di ajang porda hingga level nasional (pon) yang tentunya lahir dari desa-desa”, harapnya.

Sementara itu Sekertaris PORDI Egi Ramdhani Syahriwijaya menambahkan terkait aturan-aturan baku yang digunakan dalam permainan Domino.

“Bahwa dalam pelaksanaan domino ada aturan baku yang berlaku di tingkat nasional yang perlu diterapkan ditingkat bawah”, jelasnya.

“Aturan baku itu nantinya kita sosialisasikan pada kegiatan domino mulai dari tingkat desa hingga kabupaten”, sambungnya.

Sekertaris pun menjelaskan salah satu aturan yang berlaku, seperti halnya panitia pelaksana dilarang menjadi peserta dalam permainan domino, tutupnya.

(yu)

Komentar