Dewan RDP Perusahaan Pengguna BBM Industri

JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memanggil semua perusahaan pengguna BBM Non subsidi yang bernaung di kabupaten Luwu Timur, Selasa (15/11/22).

Pemanggilan itu atas dasar PAD Luwu Timur di sektor pajak bagi hasil BBM tidak mengalami peningkatan.

Sedangkan jumlah perusahaan pengguna BBM Non subsidi semakin bertambah di kabupaten Luwu Timur.

Komisi II DPRD Luwu Timur, Abdul Munir Razak mencurigai ada Penggunaan BBM Subsidi oleh Perusahaan .

Kecurigaannya muncul, Menurutnya karena melihat kondisi di SPBU, BBM selalu langka dan antrian kendaraan yang padat.

Ia membandingkan, jika dilihat kondisi SPBU yang bukan wilayah perusahaan, BBM subsidi selalu tersedia dan antrian kurang spertihalnya kota palopo.

” Berbeda dengan SPBU di Sorowako, SPBU di Malili dan hampir semua SPBU di Luwu timur mengalami terjadinya penumpukan antrian kendaraan itu Karena kita daerah tambang dan kita tidak tahu lari kemana semua BBM di SPBU ,” Ungkap Munir.

Salah satu yang membuat PAD kita jauh dari target peningkatan ialah penyimpangan penggunaan BBM.

Padahal target PAD kita dari Pajak Bagi Hasil BBM ini sebesar 150 Miliar Pertahun, tapi yang bisa masuk ke Luwu Timur baru sekitar 52 Miliar.

Kendati persoalan itu bisa diatasi dan insha Allah ditahun 2022 ini Penambahan PAD dari sektor BBM ini bisa masuk sampai 120 Miliar.

Selain itu juga kata munir Kerugian yang dialami Luwu Timur dalam Pajak Bagi Hasil BBM ini dikarenakan Tiga Perusahaan Penyuplai BBM Non Subsidi di Luwu Timur tidak berkantor di Kabupaten Luwu Timur .

Sehingga pada saat mereka bayar pajak maka pajak tersebut kembali kedaerah mereka sesuai alamat kantornya .

Iapun dengan tegas meminta seluruh Perusahaan yang mencari rezeki di Bumi Luwu Timur harus punya NPWP Luwu Timur.

Bahkan mirisnya dia pernah mendapati perusahaan yang bekerja di PT Vale dan PT CLM tidak punya NPWP Luwu Timur.

Ditempat yang sama dalam Rapat tersebut Dinas Pendapatan Daerah Luwu Timur menyampaikan, berdasarkan data yang ada, Pemasok BBM ke Luwu Timur dilakukan tiga perusahaan .

1. PT Pertamina Patraniaga sebanyak 118.227.885 Litter . Rp. 73.508.338.418.00

2. PT Elnusa , sebanyak 332.000 Litter . Rp .320.862.399.00

3.PT Sepuh Energi Alam . Sebanyak 133.600 Litter . Rp. 767.091.139.00

Total keseluruhan jumlah BBM yang masuk ke Lutim sebanyak 118.693.485 Litter . dan Rp.74.596.291.956.

Setelah dibagi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel . 30 Persen untuk Provinsi Rp .22.378.887.586,80. Selanjutnya 70 Persen untuk Luwu Timur Rp.52.217.404.369.20 .

Dari jumlah tersebut hingga November 2022 ini baru direalisasikan Pemrov Sulsel Rp .29.562.477.588.

Sebagai awal yang baik,semua Perusahaan yang hadir dalam RDP tersebut , pada hari itu sudah menyerahkan faktur pembelian BBM . Faktur tersebut sebagai data awal untuk melakukan identifikasi lebih lanjut .

Diketahui RDP ini dipimpin langsung Ketua DPRD Luwu Timur . Aripin didampingi Wakil Ketua II H.Usman Sadik dan Imade Sariana .

(Int)

Komentar

Baca Juga