JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Bunda Paud Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Hj. Sufriaty didampingi Ketua TP PKK Kecamatan Towuti, Haidar Saenal, Wakil Ketua Bunda Paud, Muslimin, Sekretaris Pokja Bunda Paud, Masrura, dan Ketua Pendidikan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Program, Saidah Saleng serta para jajaran anggota Bunda Paud Lutim menyambangi tiga Taman Kanan-kanan (TK) dan satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Towuti, Rabu (16/02/22).
Adapun TK yang dikunjungi adalah TK Binakasih, TK Negeri Pembina Towuti, TK Al-Khairiyah dan SDN 264 Wawondula.
Kunjungan rombongan Bunda Paud ini dalam rangka mengevaluasi kelayakan sarana dan prasarana TK yang menjadi kebutuhan mendasar bagi anak-anak usia dini tersebut.
Kunjungan Bunda Paud bersama rombongan diawali di TK Binakasih sekaligus melakulan Sosialisasi minum susu bersama dengan Forum Anak Forati Kecamatan Towuti.
Melalui sambutannya, Sufriaty menyampaikan kepada tenaga pengajar di TK Binakasih agar tidak memperlihatkan hal-hal yang tidak seharusnya dilihat dan dengarkan oleh anak-anak.
“Demikian juga hal yang paling mudah terekam dibenak anak-anak kita. Dan tentunya saya sangat berterima kasih atas perhatian dan kerjakeras kita semua,” tandasnya.
Ia juga mengaku bangga dengan TK ini, karena fasilitas sarana dan prasarana yang ada sangat luar biasa. Sehingga hal itu akan membuat anak-anak semangat dalam belajar.
Setelah mengunjungi TK, Bunda Paud bersama rombongan menyambangi SDN 264 Wawondula dan menyaksikan anak-anak SD divaksinasi.
Pada kesempatan ini, Bunda Paud mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan seluruh jajarannya serta para orang tua yang telah mendampingi anaknya dalam rangka melakukan vaksin ini.
“Alhamdulillah, di SDN 264 Towuti, siswa-siswi yang sudah divaksin telah mencapai diatas 93 persen. Menurutnya, pencapaian tersebut sangat luar biasa,” katanya.
Terkait sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak yang digalakkan oleh Forum Anak Forati Kecamatan Towuti. Ia berpesan agar para orang tua termasuk guru dan seluruh jajarannya untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak.
“Semua anak-anak yang ada di SD ini kelak bisa menjadi kebanggaan orang tua dan kebanggaan kita semua di Kabupaten Luwu Timur,” tutupnya.
(hms/yu/ikp)
Komentar