Petani Kesal Gabahnya Dipotong Oleh Pedagang, Munir Razak Akan Panggil Dinas Pertanian dan Perdagangan

JURNALSULSEL.COM LUWU TIMUR—Puluhan Petani Gabah di Luwu Timur mengadu ke DPRD Luwu Timur  sebab merasa dirugikan karena gabahnya dipotong sepuluh kilo gram setiap karungnya oleh pedagang.

Para petani berharap lewat wakil mereka di DPRD Luwu Timur, ada tindakan untuk mengatasi aksi pemotongan tersebut.

” Kami merasa sangat dirugikan dengan pemotongan tersebut, kami berharap dinas terkait bisa menindaknya.” sebut rahmat yang merupakan seorang petani dari Wotu, Kamis (07/12/2023).

Sementara itu Abdul Munir Razak, Anggota Komisi II DPRD Lutim, yang menerima aspirasi tersebut mengakui sudah menerima aspirasi warga petani tersebut.

Langkah kongkritnya, Komisi II DPRD Luwu Timur akan mengundang rapat dinas pertanian dan dinas perdagangan luwu timur terkait persoalan yang meresahkan petani di Lutim.

“Saya sudah menerima aduan ini dari petani di Kecamatan Wotu. olehnya itu, Dinas Pertanian dan Perdagangan akan kami panggil untuk rapat bersama menyelesaikan masalah ini,” ungkap Munir Razak.

Munir menegaskan, pemotongan 10 Kg perkarung itu sangat merugikan petani, wajar jika mereka resah dan meminta persoalan ini diatasi. Bisa dibayangkan jika hasil panen dalam satu hektare kisaran 40 karung sampai 50 karung sambungnya, pedagang akan mengambil gabah petani hingga 500 kilogram per hektarnya secara cuma-cuma.

“Bagaimana petani kita mau sejahtera kalau pedagang sudah mengambil semua keuntungan petani. Kasihan petani kita. Karena potongan itu membuat petani kehilangan uang sekitar Rp 3 jutaan lebih,” tutup Munir.

(*)

Komentar

Baca Juga