Pemuda Sebagai Garda Terdepan dalam Pencegahan Narkoba, Dohri As’ari : Bersyukur BNK Luwu Timur di Dominasi Pemuda

Metro441 views

JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Guna mewujudkan wilayah Kabupaten Luwu Timur bebas dari peredaran Narkoba, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Luwu Timur menggelar Sosialisasi Pembentukan Tim Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (TP4GN-PN) yang dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis Terpadu (Bimtek) Pengurus BNK Lutim.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 (dua) hari, 21-22 Oktober 2021 di Aula Hotel Golden House, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Lutim, Dohri As’ari mewakili Bupati Luwu Timur, didampingi Wakapolres Lutim yang diwakili oleh Kabag OPS Polres Lutim, AKP. Abdul Adnan, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, Sudaryanto.

Asisten Pemerintahan Dohri As’ari dalam sambutannya mengatakan, upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika (P4GN) sangatlah penting dilakukan sejak dini.

Peran orang tua, keluarga dan juga peran peserta yang hadir saat ini sangatlah besar bagi pencegahan penanggulangan terhadap narkoba.

“Pemuda harus ditempatkan di garda terdepan dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Saya bersyukur, BNK Lutim ini di dominasi para pemuda sebagai penggeraknya”

Semoga dengan adanya kegiatan Bimtek ini, selain menambah pengetahuan juga peserta bisa menyampaikan kembali kepada teman, rekan ditempat masing-masing,” Kata Dohri dalam sambutannya mewakili Bupati Lutim.

Dohri menuturkan, berdasarkan data BNK Lutim, jumlah kasus Narkoba tahun 2020 lalu tercatat 37 kasus, dan hingga Oktober tahun ini tercatat sudah 33 kasus. “Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas BNN atau aparat hukum saja, namun sudah menjadi tugas kita bersama termasuk generasi muda didalamnya,” jelas Dohri.

Pada kesempatan ini, Ketua Umum BNK Lutim tersebut juga mengutarakan harapannya agar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Luwu Timur segera terbentuk agar tindakan-tindakan penangkapan terhadap penyalahgunaan narkotika bisa dilakukan, karena jika masih berstatus BNK maka tidak akan bisa melakukan hal tersebut, namun hanya sebatas memfasilitasi saja untuk dilakukan pembinaan karena yang bisa menangkap itu bagiannya Polisi.

Terakhir, Dohri juga menuturkan bahwa pihaknya mempunyai kegiatan yakni melakukan skrining alat tesnya sudah ada, tinggal kami akan membicarakan teknisnya karena kami butuh backup dari BNNP agar kegiatan ini bisa terlaksana,” Tandas Dohri As’ari.

(hms)

Komentar