JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR–Pemerintah Kabupaten Luwu Timur akan mengikuti penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tahun 2023 dari Tim Penilai Pusat. Untuk mencapai kesuksesan penyelenggaraan KKS pada penilaian tersebut, maka Dinas Kesehatan melaksanakan Orientasi KKS bagi OPD terkait, pengurus Tim Pembina, Forum Kabupaten dan Kecamatan serta Pokja Desa Sehat.
Giat orientasi yang digelar di Hotel Grand Asia Makassar selama 2 hari ini, dibuka Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Kamis, (13/04/2023).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr. Adnan D. Kasim dalam laporannya menyampaikan bahwa, tujuan digelarnya orientasi ini untuk memberikan pengetahuan kepada pengurus Tim Pembina, Forum kabupaten dan kecamatan serta Pokja Desa sehingga nantinya penyelenggaraan KKS di Kabupaten Luwu Timur dapat dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Pokja Desa hingga ke Tim Pembina terkait penyusunan laporan dan dokumen KKS.
“Selama kegiatan orientasi berlangsung, para peserta akan mendapatkan pembekalan materi dari tim Fasilitator Provinsi dan Fasilitator tingkat Kabupaten,” jelas dr. Adnan.
Rencananya, Kabupaten Luwu Timur akan mengikuti penilaian dengan menerapkan 9 tatanan kabupaten sehat. Sembilan tatanan tersebut diantaranya Kehidupan Masyarakat sehat yang mandiri, permukiman dan fasilitas umum, satuan pendidikan, industri dan perkantoran sehat, pasar, pariwisata, transportasi dan tertib lalu lintas jalan, perlindungan sosial dan pencegahan penanganan bencana.
Ketua Forum KKS Luwu Timur, Hj. Sufriaty mengatakan, dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, tidak hanya menitikberatkan pada hasil dan target indikator pencapaian semata, namun proses yang dijalankan harus berkesinambungan mulai dari kegiatan prioritas yang diharapkan mampu menumbuhkan dan memberikan energi positif kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dan berkomitmen mewujudkan Kabupaten Luwu Timur yang bersih, nyaman, aman dan sehat.
Olehnya itu, Hj. Sufriaty berharap, dengan adanya kegiatan orientasi KKS Tingkat Kecamatan dan Kabupaten ini, peserta akan mendapat pencerahan dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat yang dimulai dari sekretariat Tim Pembina hingga Pokja Desa.
“Saya berharap dengan adanya orientasi ini, nantinya dapat berkolaborasi satu sama lain dengan menjadikan sekretariat tersebut sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyumbangkan ide kreatif ataupun sumbang saran untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat, sehingga penyelesaian suatu masalah tak hanya sampai di desa saja namun diketahui oleh Tim Pembina,” kata Hj. Sufriaty.
Ia juga menegaskan bahwa, penyelenggaraan KKS ini tidak hanya dilaksanakan oleh Bapetlitbangda Dinas Kesehatan saja namun wajib dilaksanakan oleh semua OPD yang terkait.
Sementara Bupati Luwu Timur, H. Budiman saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, untuk mempersiapkan diri menghadapi penilaian KKS diharapkan agar segera membuat rencana aksi.
“Seluruh perangkat daerah yang terlibat dalam KKS harus melakukan persiapan, mulai dari dokumen hingga program-program yang dijalankan, jangan nanti tiba masa hilang akal,” ujar Bupati.
Sebagaimana diketahui, lanjutnya, tujuan dari orientasi yang dilaksanakan ini, dalam rangka untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi serta pemahaman terkait penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat itu sendiri.
Menurut Bupati, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi penilaian ini antara lain adalah melakukan evaluasi terhadap pengalaman yang lalu, membuat konsep tindakan, meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat serta meningkatkan kapasitas seluruh stakeholder.
Budiman menilai, apabila OPD terkait turut serta membantu memenuhi data untuk penilaian KKS tingkat provinsi ini, maka pengerjaan dapat lebih cepat dan tuntas serta hasil yang diperoleh akan optimal.
“Semoga hasil dari persiapan kita ini dapat mempertahankan predikat Kota Sehat di Kabupaten Luwu Timur,” ujar H.Budiman menutup sambutannya.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi yang sudah dijadwalkan panitia.
(kp-humas/kominfo-sp)
Komentar