JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR–Melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Februari 2023 membuat UPTD Puskesmas Mangkutana gencar melakukan roadshow untuk memberikan himbauan melalui pengeras suara mobil ambulance untuk menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap DBD dengan melakukan 3M Plus, Rabu (01/02/2023).
Petugas Kesehatan UPTD PKM Mangkutana menyasar tempat-tempat umum utamanya sekolah-sekolah untuk menyampaikan pentingnya melalukan 3M plus, yang pertama : Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, kedua : Menutup rapat semua tempat penyimpanan air baik di dalam maupun di luar rumah, Ketiga : Memanfaatkan limbah barang bekas untuk didaur ulang guna menghindari gigitan nyamuk baik siang maupun malam.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, istrahat yang cukup serta memperbanyak minum air putih. Disamping itu, yang juga tidak kalah pentingnya adalah membersihkan rumah baik di dalam maupun luar rumah.
Sementara bagi warga yang anggota keluarganya ada yang merasakan demam, agar segera dibawah ke sarana kesehatan terdekat.
Kepala UPTD PKM Mangkutana, Waode Ferliani, SKM. mengatakan bahwa, jumlah kasus DBD di wilayah kerja PKM Mangkutana naik cukup signifikan di bulan Februari ini.
“Tercatat ada 11 kasus DBD, dengan rincian 5 kasus berasal dari luar Lutim dan 6 kasus lokal. Kami sudah menyurat ke kepala desa untuk lakukan pencegahan dengan melakukan pembersihan lingkungan serta pola 3 M,“ kata Waode Ferliani.
“Selain itu, kami juga melakukan kunjungan rumah pasien DBD serta publikasi keliling ke 11 Desa di Kecamatan Mangkutana kolaborasi dengan Staf Kecamatan Mangkutana,“ tambah Kapus Mangkutana.
Kepada masyarakat kecamatan Mangkutana, Kepala Puskesmas Mangkutana berpesan agar berusaha melakukan pencegahan terhadap DBD ini karena bisa menyebabkan kerusakan sejumlah organ paru, hati dan jantung, tekanan darah bisa menurun secara drastis hingga level yang Sangat berbahaya bahkan bisa mengakibatkan kematian.
“Olehnya itu, saya mengajak semua masyarakat untuk bisa mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dengan menyingkirkan habitatnya dengan cara memberantas sarang nyamuk di rumah masing-masing (PSN),“ tandas Waode Ferliani.
(ikp/kominfo-sp)
Komentar