LUWU, JURNALSULSEL.COM — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Sosialisasi Nilai-Nilai Kebangsaan dengan Mengangkat Tema “Kesehatan”.
Sosialisasi dalam rangka Kunjungan kerja Wilayah Anggota DPRD Provinsi Sulsel ini di selenggarakan di Pelataran Halaman Kantor Desa Mario, Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Sabtu 29 Januari 2022 Sekira Pukul 14:00 WITA.
Kegiatan ini Menghadirkan Dokter Syukur Sebagai Pemateri dan Andi Islamuddin jurnalis Senior dari Palopo Pos, serta Kepala Desa Mario, Muhlis mendampingi Anggota DPRD Provinsi Sulsel yang akrab di sapa Enceng itu.
Dalam sambutannya, Fadriaty As menjelaskan tentang pentingnya kesehatan dalam tatanan bernegara.
” Sempat ada yang bertanya apa hubungannya itu nilai nilai kebangsaan dengan kesehatan, Jangan lupa kita tidak bisa mengurus bangsa indonesia jika kita tidak sehat,” ungkapnya
Selain itu dirinya juga mengucapkan rasa terima Kasih kepada warga desa Mario yang telah hadir memenuhi undangan sosialisasi.
” Mohon maaf kalau hari ini baru bisa datang, tapi karena kecintaan saya kepada keluarga disini sehingga saya menyempatkan waktu untuk datang mengunjunginya keluarga saya yang ada di sini, secara pribadi dan atas nama Partai saya ucapkan terima kasih mudahan apa yang di sampaikan pak desa kita bisa bersinergi,” ungkapnya
Diakhir kata Fadriaty As Mengajak kepada masyarakat yang hadir untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
“Sehat itu mahal, biar kita punya banyak kekayaan tapi sakit-sakitan harta itu tidak bisa kita nikmati,” pesan Srikandi Wija To Luwu itu.
Di tempat yang sama Dokter Syukur Menjelaskan bahwa kesehatan merupakan pondasi Pokok masyarakat Untuk membangun negara Indonesia.
” Tidak hanya kesehatan fisik Tapi kita juga harus kita Menjaga kesehatan Mental,” tuturnya
Selain itu dirinya juga memberikan edukasi Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat yang hadir pada kegiatan itu.
” Vaksin itu untuk imunisasi biar kita kuat, jangan takut untuk ikut vaksin, banyak juga yang sembuh dari penyakitnya usai di vaksin, namun itu tidak pernah di publish, malah yang jeleknya yang 1 dari seribu selalu di serang,” katanya.
(ATT)
Komentar