JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR–Komoditas rumput laut membawa pundi-pundi rupiah tersendiri bagi warga dusun sambote desa bawalipu kabupaten luwu timur.
Semenjak harga rumput laut naik banyak nelayan yang beralih menjadi petani rumput laut.
Alasannya harga jual yang ditawarkan cukup menggiurkan bahkan mencapai kisaran Rp. 30.000 sampai dengan Rp. 40.000 per kilogram.
Kendati tak hanya petani rumput laut saja yang mendapat keuntungan, selain itu warga juga ikut merasakan rezeki yang dihasilkan emas hijau tersebut.
Sebab untuk menanam rumput laut jenis katonik, butuh tangan-tangan terampil dalam mengikat bibit katonik di satu bentangan tali.
Dan dari sinilah warga dusun sambote memanfaatkan keahliannya dalam mengikat bibit rumput Laut jenis katonik.
Warga yang bekerja sebagai pengikat bibit rumput laut dibayar dengan satu bentangan tali senilai Rp. 5.000.
“Alhamdulillah dengan adanya rumput laut ini bisa menambah penghasilan perharinya”, Ucap warga sambote yang namanya enggan dipublis, Selasa (10/5/23).
Dari pantauan awak media tak hanya orang dewasa, ada juga anak-anak yang memanfaatkan waktu luangnya untuk ikut membantu mengikat rumput laut.
Mereka dapat mengikat tali hingga 20 tali dalam perharinya, sehingga dengan adanya kegiatan ini bisa membantu perekonomian warga dusun sambote.
Sementara itu Kepala dinas Kelautan dan perikanan Luwu Timur Alimuddin Natsir membenarkan bahwa banyak warga yang dulunya nelayan tulen beralih menjadi petani rumput laut katonik.
Menurut Natsir Bertani rumput laut katonik dianggap nelayan lebih menjanjikan sehingga itu alasan nelayan beralih.
“Karena harga rumput laut katonik bisa meningkatkan perekonomian, maka banyak warga yang beralih menjadi petani rumput”, tutupnya.
(*)
Komentar