Oleh Haerul, S.Pd
JURNALSULSEL.COM — Saat mendengar kata Pertambangan hal itu kerap terdengar sebagai aktifitas yang negatif di kalangan masyarakat, namun dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tertulis jika pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang, Berdasarkan pengertian tersebut, pertambangan memiliki arti yang luas baik dalam segi ekonomi, ekologi dan sosial.
Dalam dunia Pertambangan memang memiliki dampak yang negatif terhadap lingkungan, akan tetapi sebagai manusia yang berpikir kita juga harus melihat dampak positif dari pertambangan di suatu wilayah.
Beberapa dampak postif yang terlihat jelas yakni lowongan pekerjaan, sehinggah berpengaruh pada penguranagan jumlah pengangguran di suatu wilayah sekitar perusaan tambang, di tambah lagi dengan ada-nya program-program dari perusahaan yang langsung menyentuh ke masyarakat.
Selain itu pertambangan juga berperan pada angka jumlah pajak dalam Negara, Sebagai contoh PT Newmont Nusa Tenngaraselama pada tahun 2011 membayar pajak, non-pajak, serta royalty kepada pemerintah Indonesia dengan total Rp 7,405 triliun, (Sumber : Kompassiana.com) tentu ini merupakan angka yang cukup besar untuk dikelolah pemerintah sebagai bantun ekonomi ataun sebagai pembangunan di wilayah indonesia.
Tak hanya itu pertambangan juga pastinya meliki sebuah hasil, tergantung dari jenis pertambangan itu sendiri, contohnya minyak bumi dan gas, merupakan sumber utama yang digunakan untuk keperluan industri, transportasi hingga rumah tangga, Tentu minyak bumi dan gas sangat berpengaruh terhadap peradaban manuasia.
Contoh lain tambang batu bara, sebagai bahan dasar untuk pembangkit listrik, Sejumlah sumber energi pembangkit listrik yang umum digunakan yakni pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga batu bara itu sendiri.
Lalu ada juga tambang tembaga, yang berkaitan erat dengan Batu bara, jika batu bara sebagai bahan dasar pembangkit listrik, maka tembaga sejatinya digunakan sebagai peralatan listrik, tembaga juga kerap digunakan di industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dan lainnya.
Selain itu masih banyak jenis tambang lain seperti tambang Nikel, Tambang Marmer, Tambang Timah, Tambang emas hingga Tambang Pasir Besi, hasil dari pertambangan pastinya sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Di era globalisasi perkembangan semakin pesat tentunya teknologi semakin berkembang, pernah ka kita berpikir tentang prangkat atau pun alat yang digunakan sehari-hari berbahan dasar dari hasil suatu pertambangan.
Kembali lagi ke pembahasan awal, aktifitas tambang kerap terdengan sebagai hal yang negatif, namun setelah membandingkan dampak dan hasil, masihkah kita berpikir negatif tau malah sebaliknya terhadap kehadiran tambang di wilayah indonesia, (JS)
Komentar