LUWU, JURNALSULSEL.COM — Pendamping Desa Kecamatan (PDK) dan pendamping lokal desa (PLD) Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek), SDGs dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan Nasional.
Bimtek yang dilakukan ada yang Perdesa dan ada juga yang di gabung pelaksanaanya.
Desa yang dilakukan bimtek secara mandiri di desa masing-masing desa antara lain desa paccerakang, desa bassiang, desa lampuara. Sementara beberapa desa juga dilakukan penggabungan pelaksanaan bimteknya misalnya, desa pattedong selatan dengan desa tarramattekkeng di lakukan di desa pattedong selatan, desa tobalo, desa jennemaeja dan desa tobia di satukan pelaksanaanya dibdesa tobia.
Dalam Arahannya Pendamping Desa (PD), kecamatan Ponrang Selatan, Hasbi, ST, M.SP dan Ismail Akhman, ST yang di hubungi. Dalam kegiatan bimtek memberikan penyampaian dalam bimtek untuk setiap peserta bimtek memperhatikan rangkaian pelaksanaan bimtek yang dilakukan baik secara manual maupun Online kepada para relawan SDGs untuk melakukan pendataan sesuai dengan Format yang telah tersedia.
” Data ini menghasilkan/menggambarkan kondisi objektif keaadaan desa yang bersinergi dengan Indeks Desa Membangun (IDM), nantinya sehingga di harapkan pendataan SDG’s dilakukan secara jelas sesuai objektifitas keadaan di desa.
Ia menamhakan bahwa tujuan dari pelatihan dan bimtek yang di gelar bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para relawan agar penginputan data yang sesuai baik itu secara individu ataupun pendataan secara keluarga.
“Hasil pendataan SDG’s Desa/relawan pendataan Desa, melahirkan data sesuai kondisi di Desa dan sesuai permintaan pada aplikasi SDG’s. 2021,” ungkap Hasbi saat di temui di Kantor Desa Tobia, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Sabtu 10 April 2021.
Ditempat yang sama Ismail akman, ST yang juga merupakan Pendamping Desa Kecamatan Ponrang selatan menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pendataan oleh relawan Desa. Tersedia dua pilihan metode yang bisa digunakan.
” bisa dengan metode online dan juga manual, Hal itu dikarenakan tidak semua wilayah memiliki akses internet yang mewadahi,” terangnya
Pentingnya pendataan ini, kata Ismail karena data-data ini akan menjadi patokan pembagunan berkelanjutan.
” pentingnya pendataan ini karena merupakan dasar desa untuk membangun di tahun-tahun berikutnya,”tambahnya lagi
Sementara itu Kepala Desa Jenne Maeja, Lukman berharap dengan adanya pelatihan ini, pendataan dapat dimaksimalkan dan tidak ada lagi kesalahan dalam menginput data masyarakatnya.
“Semoga pelatihan ini melahirkan relawan SDGs yang terampil dan bekerja sesuai dengan maksimal sehingga tidak ada lagi data masyarakat yang salah,” Harapnya.
Sekedar diketahui pendataan SDGs di laksanakan secara nasional di seluruh wilayah Indonesia dimulai dari Maret Hingga Mei 2021.
(Tek)
Komentar