JURNALSULSEL.COM, LUWU TIMUR—Belakangan ini PT Vale Tbk menjadi sorotan Komisi D DPRD propinsi Sulawesi Selatan, pasalnya Kehadiran PT Vale di Tana Luwu selama setengah abad dianggap kurang berkontribusi atas kesejahteraan masyarakat dan malah menyisahkan banyak kerusakan lingkungan di areal pertambangan.
Bahkan baru-baru ini Ketua Komisi D DPRD propinsi Sulawesi Selatan, Rahman Pina mengusir perwakilan PT Vale Tbk pada saat Rapat Dengar Pendapat, lantaran yang hadir bukan jajaran pengambil kebijakan di PT Vale Tbk, Kamis (24/3/22).
Kendati benarkah bahwa apa yang di sangkakan komisi D DPRD propinsi Sulawesi Selatan bahwa PT Vale Tbk dianggap kurang berkontribusi di tanah Luwu ?
Dan perlukah PT Vale memperpanjang kontrak karyanya yang ditahun 2025 telah berakhir ?
Dari berbagai sumber literatur Tercatat sumbangsih terbesar di kabupaten Luwu Timur masih pada Sektor Pertambangan dan Penggalian dilansir Badan Pusat Satistik (BPS) sektor pertambangan memberi sumbangsih 44,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di tanah Luwu Timur menyusul sektor lainnya seperti pertanian, dan perkebunan.
Hal ini dikarenakan Luwu timur memiliki kekayaan alam berupa nikel yang dikelola pelbagai perusahaan pertambangan salah satunya PT Vale Tbk.
Sehingga Kemajuan Luwu Timur hari ini tidak terlepas dari sumbangsih sektor pertambangan yakni PT Vale Tbk selama 50 tahun.
Perlu diketahui Ini Kontribusi PT Vale di Kabupaten Luwu Timur
Kontribusi PT Vale terhadap Luwu Timur selain dari kontribusi melalui PAD, juga membantu dalam hal pembangunan infrastruktur melalui dana CSR dan juga membantu masyarakat area pertambangan dengan mensupport UMKM hingga mendukung program pemerintah khususnya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk PAD, di tahun 2020 lalu PT. Vale Indonesia Tbk menyumbang total anggaran sebesar Rp. 375, 5 Milyar kepada kabupaten Luwu timur dilansir dari lutimterkini.com
Kontribusi Dalam hal kesejahteraan masyarakat
PT Vale berkomitmen Membangun manusia dengan Operasi perusahaan membuka peluang kerja dimana Saat ini, ada sekitar 11.000 pekerja (karyawan dan kontraktor) dari masyarakat lokal maupun seantero nusantara. Sebanyak 87% karyawan adalah masyarakat lokal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tempat tambang dan pabrik perusahaan beroperasi saat ini dan Menjalin kerja sama dengan 500 mitra bisnis lokal, nasional hingga internasional.
Kehadiran PT Vale menopang kesejahteraan masyarakat dengan membuka peluang kerja bagi Masyarakat lokal.
Kontribusi Terhadap Pendidikan
Tak hanya pada komitmen kesejahteraan masyarakat melainkan kehadiran PT Vale Tbk Indonesia juga mendukung pendidikan di tahun 2021, PT Vale menyekolahkan 170 karyawan untuk mengikuti Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur sebagai upaya meningkatkan kompetensi, profesionalitas sekaligus implementasi regulasi pemerintah dan Tahun 1991, di bawah payung Yayasan Pendidikan Sorowako, PT Vale mendirikan Akademi Teknik Sorowako (ATS) untuk menghasilkan pemuda-pemudi lokal terampil siap pakai.
Dinilai merusak lingkungan di areal pertambangan
Kontribusi PT Vale terhadap Lingkungan
PT Vale sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian bumi yakni
Menjadi produsen nikel berbasis energi bersih. Keberadaan 3 PLTA PT Vale mampu meniadakan emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun dari tidak menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Mendistribusikan listrik 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Luwu Timur. Mengoperasikan boiler listrik yang nol emisi untuk kebutuhan pabrik pengolahan. Sebelumnya boiler ini menggunakan bahan bakar fosil.
Luas total reklamasi lahan pascatambang telah mencapai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako dengan alokasi dana tahunan rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS. Membangun pusat pembibitan modern (nursery) untuk mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang. Nursery beroperasi sejak sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit per tahun.
Kontribusi dalam membangun kabupaten Luwu timur melalui infrastruktur
Untuk memenuhi sarana kehidupan tenaga kerja di area operasional, PT Vale membangun fasilitas umum yang juga dapat digunakan masyarakat luas, seperti jalan, pasar, sekolah, gedung pertemuan, rumah sakit dan bandar udara.
Biaya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum tersebut mencapai 845 juta dollar AS (1973-1978). Jalan untuk unit logistik PT Vale dari Sorowako-Malili sepanjang 64 kilometer yang juga menjadi akses utama transportasi darat untuk masyarakat umum.
PT Vale Tbk Indonesia bahkan terdepan dalam membantu kesehatan masyarakat
Terbukti PT Vale membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 dengan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan medis di antaranya alat tes cepat (rapid test kits), alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan termasuk fasilitas medis lainnya seperti ambulans dan tempat tidur untuk perawatan pasien. Donasi penanggulangan COVID-19 sepanjang 2020 untuk tiga provinsi (Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara) mencapai 2,6 juta dollar AS. Melaksanakan Program Vaksinasi Gotong-royong di internal perusahaan dimulai sejak Juli 2021.
Bahkan tidak hanya di kabupaten Luwu timur PT Vale Tbk Indonesia berperan dalam membantu Kemajuan wilayah, Negara pun juga ikut merasakan kontribusi dari perusahaan tambang ini, terbukti 1,2 miliar dollar AS, kontribusi PT Vale untuk negara melalui pembayaran pajak dan non pajak (2011-2021) dan 3,3 milar dollar AS, total investasi PT Vale di Indonesia dalam 50 tahun terakhir.
Terlihat dari Kontribusinya yang begitu banyak membantu daerah dan negara menjadi bukti bahwa apa yang disangkakan oleh Komisi D DPRD propinsi Sulawesi Selatan tidaklah benar.
Sehingga PT Vale Tbk Indonesia sangat perlu untuk terus melanjutkan kontraknya di bumi Batara guru.
(Rilis/yu)
Komentar