JURNAL LUTIM – Sebuah perayaan yang penuh semangat dan kebanggaan memeriahkan peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-756 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-78 di Kabupaten Luwu Timur. Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin, menghadirkan sorotan istimewa dengan membacakan sejarah singkat Tana Luwu, membangkitkan semangat persatuan di tengah acara yang digelar di Stadion Andi Hasan Opu To Hatta, Kecamatan Malili, Luwu Timur, pada Selasa, 23 Januari 2024.
“Dengan memahami sejarah Tana Luwu, kita menghormati perjuangan para tokoh pendahulu kita, yang telah merintis jalan bagi persatuan kita sebagai Wija to Luwu,” ujar Aripin setelah menyampaikan sejarah tersebut.
Tidak hanya memperingati sejarah, namun momentum HJL dan HPRL di Luwu Timur juga menjadi panggung bagi kabupaten tetangga di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kolaka dan Kolaka Utara, untuk menyatakan dukungan mereka terhadap pembentukan Provinsi Luwu Raya sebagai Daerah Otonom Baru (DOB).
Diskusi hangat tentang perjuangan Luwu Raya dimulai ketika Ketua DPRD Kolaka Utara, Buhari, bersama Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding, dan Pj Bupati Kolaka, Andi Makawaru, berdialog dengan Bupati Luwu, Basmin Mattayang, dan Ketua Badan Pembinaan Wilayah (BPW) Komite Kesatuan Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan, Hasbi Syamsu Ali.
“Dukungan Kolaka Utara dan Kolaka terhadap pembentukan Provinsi Luwu Raya sungguh membanggakan. Ini menjadi langkah besar dalam mewujudkan cita-cita bersama,” ungkap Hasbi dengan penuh kegembiraan.
Menyikapi dukungan tersebut, Hasbi menegaskan perlunya kajian menyeluruh dan partisipasi semua pihak terkait.
“Dengan melibatkan Kolaka dan Kolaka Utara, kita memperluas cakupan persiapan dan meningkatkan peluang terbentuknya Provinsi Luwu Raya yang telah lama dinantikan oleh Wija to Luwu,” tambahnya.
Meski begitu, upaya pembentukan Provinsi Luwu Raya masih menghadapi tantangan administratif terkait persyaratan jumlah kabupaten atau kota. Saat ini, Luwu Raya hanya memiliki empat kabupaten, yaitu Luwu, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
Namun, semangat persatuan yang terus berkobar di antara kabupaten-kabupaten tersebut menjadi pendorong utama dalam perjuangan menuju terbentuknya Provinsi Luwu Raya yang lebih besar dan maju. (*)
Komentar